31.3.11

7 JENIS-JENIS NAFSU

Pengertian nafsu
Pengertian nafsu ialah meliputi sikap-sikap: spt. marah, nafsu berahi dan syahwat serta semua yang keji seperti hasad dengki, riak, dendam, sum'ah dan sebagainya. Nafsu ini juga terdapat pada binatang. Tapi tidak pada malaikat. Sabda Rasulullah s.a.w: "Sejahat-jahat musuh engkau ialah nafsu engkau yang terletak di antara dua lambung engkau"

Makna yang kedua adalah berkaitan kejadian "latifah rabbaniyyah' iaitu sesuatu yang batin yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar sebaliknya ia adalah melibatkan soal-soal kerohanian.


Nasfu Amarah
* adalah nafsu yang berbangga apabila membuat sesuatu kemungkaran.
* mereka adalah dari golongan yang bermaksiat di mata dan di hatinya.
* mereka adalah golongan ahli neraka.

Nafsu Lawamah
* adalah nafsu yang menyadari apabila melakukan suatu kemungkaran.
* golongan ini beramal tetapi masih ada riya, hasut, dengki dan sebagainya.
* nafsu mereka tetap dilakukan walau mereka tahu itu salah.
* mereka adalah golongan ahli neraka.

Nafsu Marhamah
* adalah nafsu yang telah dapat membuang sifat tercela.
* walaupun begitu, mereka masih mengkritik diri sendiri.
* mereka adalah golongan ahli neraka.

Kemudian nafsu-nafsu yang baik adalah :

Nafsu Mutmainah
* adalah nafsu yang lemah lembut.
* mereka mendapat ketenangan dan menghilangkan gelisah di jiwa.
* mereka adalah orang yang sholeh.
* golongan ini adalah dijamin surga.

Nafsu Raudiah
* adalah nafsu yang berusaha untuk melatih diri untuk mencintai Allah sepenuhnya..
* mereka bergaul dengan orang banyak tetapi hatinya semata-mata hanya kepada Allah.
* mereka bisa juga disebut sebagai Wali Allah.

Nafsu Kamaliah
* adalah nafsu yang sempurna, nafsu yang hanya dimiliki oleh para Nabi dan Rasul.

Nafsu Mardiah
* adalah nafsu yang terbaik dan yang paling dicintai Allah. Nafsu ini adalah nafsu yang paling di ridhai Allah. adalah nafsu yang terbaik dan yang paling dicintai Allah. Nafsu ini adalah nafsu yang paling di ridhai Allah. Keridhaan tersebut terlihat pada anugrah yang diberikan-Nya berupa senantiasa berdzikir, ikhlas, mempunyai karomah, dan memperoleh kemuliaan, sementara kemuliaan yang diberikan Allah SWT itu bersifat universal, artinya jika Allah memuliakannya, siapa pun tidak akan bisa menghinakannya, demikian pula sebaliknya orang yang dihinakan oleh Allah SWT, siapa pun tidak bisa memuliakannya.

No comments:

Post a Comment